Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Humanity First Indonesia: Taman Baca Keta Inspirator

Juni 17, 2016 | Juni 17, 2016 WIB | 0 Views Last Updated 2016-07-19T00:59:10Z

Keta merupakan salah satu desa administratif yang terletak diujung timur pulau seram kabupaten Seram Bagian Timur, tepatnya dikecamatan Lian Fitu. Desa Keta yang dihuni kurang lebih 95 KK ini sebelumnya dipandang sebelah mata oleh desa-desa yang dikabupaten yang berjuluk Ita Wotu Nusa itu. pandangan miris itu dilekatkan pada desa Keta dengan alasan tingkat pendidikan masyarakatnya yang rendah serta bantuan pembangunan dari pemerintah provinsi yang tidak pernah dirasakan oleh masyarakatnya itu, ditambah lagi dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bersal dari desa keta itupun hampir tidak ada sama sekali.
Desa keta hanya bangga dengan Nurmala Rumeon, S.Pdi yang menjadi satu-satunya PNS didesa itu, dan empat orang sarjanah lainnya. jadi bisa dikatan kalau jumlah sarjanah didesa Keta halnya lima orang atau bisa dihitung dengan sebelah jari tangan.
kondisi pendidikan maupun pembangunan yang miris ini tidak lantas membuat masyarakat Keta patah arang, namun kondisi itu justru menjadi kekuatan besar bagi masyarakat Keta agar menyekolahkan anak-anaknya sampai pada titik akhir yaitu memperoleh gelar sarjanah. hal ini dibuktikan dengan adanya sebelas anak-anak muda keta yang sekarang terdaftar sebagai mahasiswa diberbagai kampus yang ada di Ambon Provinsi Maluku, .walau hanya di Ambon tetapi anak-anak muda keta bersyukur karena dapat mencicipi pendidikan ditingkat perguruan tinggi.
Desa Keta yang minim pendidikan ini memotivasi anak-anak muda keta untuk mendidrikan taman baca didesanya. bermula dari kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan oleh para mahasiswa asal keta disetiap bulan ramadhan sampai pada lebaran itu membuat salah satu mahasiswa asala keta yakni Ali Akbar Rumeon berinisiatif mendirikan taman baca di Desa Keta agar anak-anak sekolah mulai dari SMP sam pai SMA dapat belajar membaca setelah pulang sekolah bahkan sampai selesai sholat magrib.
menurut Ali menjadikan taman baca ini agar mengurangi jam bermain anak-anak sekolah serta membatasi jam menonton TV oleh anak-anak-anak, karena mereka keasikan membaca sehingga lupa bermain dan menonton TV. akhirnya pada awal tahun 2016 tepatnya tanggal 16 bulan januari lalu berdirilah sebuah taman baca di Desa Keta yang diprakarsai oleh Ali Akbar Rumeon.
Taman baca yang awalnya hanya mengandalkan buku-buku bekas dari berbagai penyumbang itu, kini bisa tersenyum bahagia karena telah mendapat perhatian serta bantuan dari sebuah lembaga kemanusiaan yang fokus dalam melindungi dan menjaga martabat hidup manusia yaitu "Humanity Fist". 
Humanity Fist sendiri adalah lembaga kemanusiaan internasional yang menyediakan bantuan atas dasar kebutuhan tanpa memandang ras, agama ataupun politik. lembaga kemanusiaan (HF) lahir di Inggris sejak 1995 ini kini tersebar di 41 negara 6 benua dengan misinya "membaca adalah pnti gerbang pendidikan dan pengetahuan, tanpa membaca kita akan buta dan tidak bisa melihat serta merasakan kemajuan pendidikan". 
Humanity First Indonesia kini bekerja sama dengan PPIA, RNIT dalam Project O untuk membuat sebuah kreatifitas dan innofasi, guna memberikan fasilitas serta akses pendidikan kepada penerima manfaat atau mereka yang membutuhkan. 
Ali Akbar Rumeon sempat merasa tidak yakin kalau usahanya bersama teman-temannya itu mendapat pperhatian dari lembaga Internasional. kaena menurutnya, jangankan lembaga internasional, pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten dimana Desa Keta itu bernaung tidak pernah diberikan bantuan. baginya itu sesuatu yang mustahil namun keyakinannya itu berubah kala koordinator Humanity Fist untuk wilayah Maluku Ridwan Ibnu Lukman mengunjungi taman baca Keta di Desa Keta pada bulan April lalu. beliau berkunjung di Desa Keta dengan program Maluku Membaca.
Dibulan Mei ini tepatnya tanggal 20/06/2016 Ridwan Ibnu Lukman berkunjung lagi di Desa Keta. Kali ini bersama rombongan pengurus Humanity First Indonesia di Jakarta. Kunjungan pengurus Humanity First ditaman baca Keta ini guna memberikan sejumlah bantuan seperti buku, white board, meja belajar serta game. Kedatangan pengurus Humanity First di sambut baik oleh anak—anak serta masyarakat desa Keta kedatangan para rombongan Humunity First itu selama tiga hari didesa keta dan diisi dengan pembelajaran, permainan, serta motifasi-motifasi yang luar biasa kepada anak-anak yang ada ditaman baca Keta seperti kata Ahmad Masihudin selaku ketua Umum Humanity First Indonesia yang juga datang melihat taman baca keta itu bahwa mendirikan taman baca itu mudah namun mempertahankan serta merawatnya itu susah, namun saya yakin bahwa taman baca keta ini akan berhasil dan dirawat dengan baik karena taman baca Keta didirikan atas dasar semangat yang tinggi serta kepedulian anak-anak Keta terhadap pendidikan. Ketua Humanity First itu menambahkan kalau keta merupakan satu-satunya desa yang ada di kabupaten Seram Bagian Timur yang memiliki taman baca, maka dari itu dengan kesadaran yang tinggi seperti inilah saya yakin kalau taman baca Keta berhasil nantinya maka akan menjadi inspirasi buat desa-desa yang lain di kabupaten seram bagian timur ini, ungkapnya. (By. Bakri Wattimena)




×
Berita Terbaru Update