Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dinilai Tak Berarti Untuk Masyarakat, FBI Rekomendasikan Bubarkan Stafsus Milenial Jokowi

April 15, 2021 | April 15, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-06-21T12:49:20Z

Jakarta - Belakangan marak isu reshuffle beberapa menteri dan perubahan struktur lembaga negara menjadi sorotan banyak kalangan tak terkecuali juga Forum Blogger Independen (FBI).


Ketua Koordinator FBI Jabodetabek, Ibrahim Malik Fatsey (IMF) saat dimintai keterangannya ikut memberi apresiasi kepada presiden Jokowi yang berniat melakukan reshuffle dan perompakan struktural pada beberapa kabinet Indonesia Maju yang dinilainya sangat perlu dilakukan. 


Pasalnya, profesional kerja para pembantu presiden akan sangat menentukan keberhasilan kinerja dan implementasi program kerja presiden diakhir masa periodenya ini.


"Tentunya apresiasi yang tinggi terhadap pak presiden Jokowi dengan niatnya berkeinginan melakukan reshuffle kabinetnya yang menurut saya, banyak yang tidak bisa bekerja seusai dengan misinya pak Jokowi"kata Ibrahim Malik Fatsey (IMF) saat di konfirmasi pada, Kamis, (15/04/2021)


Bahkan, lanjut IMF sapaan akrabnya, ia meminta presiden tak hanya melakukan perombakan pada stuktural kabinet Indonesia Maju saja, melainkan ia juga mendorong untuk dibubarkan staff milenial yang dinilainya tak bisa berbuat apa-apa untuk masyarakat.


"Staff milenial ini fungsinya apa untuk program kerjanya pak presiden Jokowi dan juga masyarakat ?. Adanya mereka saya kira, hanya menghabiskan sebagian anggaran negara. Dan hingga saat ini, kita tahu apa yang bisa mereka lakukan untuk masyarakat, kan tidak ada. Jadi karena tidak ada manfaatnya mending dibubarkan saja," ucap Ibrahim


Ketujuh staff Khusus Milenial Jokowi dan Ma'ruf Amin antara lain Adamas Belva Syah Devara, Putri Indahsari Tanjung, Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Gracia Billy Mambrasar, Angkie Yudistia, dan Aminudin Ma'ruf.


Ibrahim di akhir keterangannya, sangat berharap presiden Jokowi mempertimbangkan harapan dan rekomendasi tersebut. Ibrahim juga meyakini rekomendasinya itu merupakan harapan besar seluruhnya warga milenial Indonesia. 


"Menurut saya, itu merupakan bagian dari representasi usulan para milenial Indonesia kepada presiden Jokowi. Karena lagi-lagi saya katakan bahwa, staff Milenial ini sepanjang usai dilantik oleh pak presiden hingga saat ini tidak memberi manfaat yang berarti untuk masyarakat. Bubarkan saja..!!" Ringkasnya

×
Berita Terbaru Update