Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ketum SEMMI Jakarta Pusat, di Bacok Orang Tak di Kenal, ETOS: Desak Kepolisian Segera Diusut

Juni 29, 2021 | Juni 29, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-06-29T06:49:58Z


LIDIJOURNAL.ID - Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah memberikan tanggapannya terhadap peristiwa pembacokan yang dialami oleh Ketua SEMMI ( Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia ) Jakarta Pusat Muhammad Senanatha yg terjadi menjelang subuh dinihari didepan Sekretariat Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia di Jakarta Pusat.


Ini harus segera diusut, ini bukan kriminal murni, mengingat korban baru kemarin melakukan aksi demo di ANTAM, saya tidak menuduh, ini asumsi saya, karena indikasi kriminal murni tak ada disini kata Iskandar. Ujar Iskandarsyah saat ditemui di bilangan Jakarta Pusat, Selasa 29/6/2021.


Pihak kepolisian harus segera menuntaskan kasus ini. Jangan dianggap remeh temeh kasus ini, kalau ini dibiarkan kawan kita bisa meninggal loh, karena saat ini masih ditangani dokter di RSCM Jakarta.


Dalam hal yang sama Iskandar berpendapat adanya proses intimidasi kawan-kawan aktivis bukan lah cerita baru, para penguasa diatas juga pernah alami hal yang sama dengan kawan-kawan hari ini.


"Biarlah kawan-kawan menyampaikan aspirasinya, biarkan mereka mengeluarkan unek-uneknya asal pada posisi rule nya yang tertib."



Tak perlu mengintimidasi kawan-kawan lah, sudah tidak laku gaya ORBA hari ini. Apakah ini menyangkut atau ada kaitannya dengan ANTAM yang sempat didemo oleh korban?, Ke arah itu sangat besar, kalau kriminal murni justru saya melihat dari kacamata saya justru tidak ada.


Polisi harus usut tuntas dan jangan jadikan ini kasus kriminal murni.


Karena korban selama ini pun baik-baik saja dan tak punya musuh. Ini yang gusar yang pasti tang didemo beliau (korban).


Terkait ANTAM sebagai BUMN yang didemo korban, adakah indikasi penyelewengan disana?, kalau kawan-kawan turun tandanya ada.


BUMN hari ini semua merugi, tak ada BUMN untung, hutang BUMN ke luar negeri juga angkanya fantastis.


Kalau kawan-kawan aktivis melihat itu adalah penyelewengan terus diingatkan dengan mendemo, harusnya bersyukur, diingatkan bahwa uang yang kalian kelola itu uang negara, bukan uang bapak moyangnya kata Iskandar mengakhiri wawancaranya.

×
Berita Terbaru Update