Jakarta - Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamatan Organisasi HMI MPO Cabang Jakarta. Menggelar Konferensi pers dalam hal meminta presiden Joko Widodo untuk mencopot Menko Prekonomian
Pada tahun lalu BPK mengumumkan bahwa penanganan COVID-19 sendiri sudah menghabiskan anggaran sebesar 1.035,25 triliun. Tahun ini, selain itu juga anggaran yang di kucurkan oleh negara kepada KPC-PEN hampir menyentuh angka 700 triliun. Angka ini menunjukkan bahwa pemerintah lebih mementingkan perekonomian ketimbang memberantas pandemi secara serius dan konsisten.
"Airlangga gagal dalam menangani COVID-19 maupun memulihkan ekonomi, perlu segera Presiden Joko Widodo mencopot Airlangga dari jabatannya selaku Menko Perokonomian dan Ketua PKC PEN. Penanganan wabah harus kembali diserahkan pada ahlinya. Jika tidak, bencana pandemi akan terus bertambah parah".Ujar Jufri kepada media saat konferensi pers di Jln Supriadi Jakarta timur Jum'at 23/07/2021
Selain itu, Menko Perekenomian Airlangga juga menggagas ide komersialisasi vaksi dengan Kimia Farma lewat revisi Peraturan Menteri Kesehatan Vaksin berbayar diatur melalui Nomor 19 Tahun 2021, di mana pada Pasal 5 ayat 5 menyebutkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada individu/orang perorangan dubebankan pendanaannya kepada yang bersangkutan.
Peraturan tersebut mengubah ketentuan soal vaksinasi lewat Permenkes Nomor 10 Tahun 2021, atau Permenkes Nomor 84 Tahun 2020, yang menjamin bahwa penerima vaksin Covid-19 tidak dipungut biaya atau gratis.
"Ini adalah ide buruk yang di ciptakan oleh Airlangga hartarto padahal sudah jelas dalam UUD 1945 bahwa negara tidak boleh berbisnin dengan rakyatnya Alasannya, negara adalah milik rakyat. Apalagi rakyat dan negara tengah mengalami musibah pandemi covid 19 seperti ini, maka kami mendesak Bapak Presiden Joko Widodo Untuk segera Moncopot Ketum Partai Golkar itu dari jabatan sebagi Menko perkonomian dan Ketua PKC PEN ".Tegas Jufri Ketum Komisariat Unusia itu Saat Konferens
Selain Itu Ketua Umum HMI MPO Cabang Jakarta Irfan Maftuh juga menegaskan dalam Konferensi pers "Pak Airlangga gagal menahan laju deindustrialisasi. Pada tahun 2015 kuartal II share manufaktur terhadap PDB sebesar 20,8 persen kemudian di tahun 2019 kuartal yang sama turun ke 19,5 persen. Laju pertumbuhan manufaktur pun 3,54 persen jauh dibawah pertumbuhan ekonomi yakni 5,05 persen," papar Irfan Maftuh.
Irfan pun sebetulnya lebih berharap ke Menko Perekonomian sebelumnya yakni Darmin Nasution lantaran sudah hafal betul dengan kondisi ekonomi saat ini.
"Saya kira pak Darmin lebih baik dari pada Airlangga, karena ia paham kebijakan makro ekonomi dibandingkan Airlangga. Jadi ini penurunan kualitas kabinet ditengah tantangan resesi ekonomi di depan mata, apalagi Indonesia lagi dilanda pandemi covid-19, maka menurut nya Airlangga tidak mampu membawa perekonomian nasional melaju" katanya.
Irfan Maftuh Ketua Umum HMI MPO Cabang Jakarta meminta kepada Presiden Jokowi untuk segera mencopot Airlangga sebagai menko Perekonomian, karena menurut nya Airlangga tidak punya kapasitas dibidang ini,".Tegas ketum HMI MPO Cabang Jakarta
Selain itu Himpunan Mahasiswa Islam Majelis peyelamatan Organisasi HMI MPO Cabang Jakarta. Mendesak bapak presiden Joko Widodo dalam poin tuntutan sebagai berikut:
1. mendesak bapak Presiden Jokowi Dodo Segerah Copot Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Karena Dinilai Gagal Membangun Ekonomi, di tengah Indonesia Terpapar Covid-19.
2, Mendesak bapak Presiden Joko Widodo Segera Menggantikan Ketua Satgas Percepatan Penanganan Ekonomi Nasional (PKC PEN). Airlangga Hartarto dari jabataknya.
3. Kami Menilai Airlangga Hartarto Gagal Total.