Sulawesi Tenggara - Pihak calon mahasiswa asal Sulawesi Tenggara buka suara dan memberikan bantahan atas tuduhan pembelian surat hasil tes PCR palsu. Akibat pembatalan pemberangkatan pesawat dari bendara Haluoleo Kendari tujuan Jakarta menyebabkan tiket pesawat yang sejumlah calon mahasiswa hangus, sehingga mahasiswa tersebut harus membeli tiket lagi untuk bisa mengikuti penerbangan ke Jakarta.
Sementara itu adanya aturan PPKM yang mengharuskan tes PCR untuk bisa terbang ke Jakarta, akhirnya calon mahasiswa yang membeli kembali tiket menjadi kebingungan dan meminta tolong kepada senior mereka untuk mencarikan solusi cepat agar tidak batal lagi keberangkatannya.
Dugaan pemalsuan surat hasil tes PCR di bandara haluoleo kendari yang menyebutkan 23 mahasiswa membeli hasil tes PCR palsu yang diberitakan oleh media metrokendari.id telah diketahui oleh calon mahasiswa yang besangkutan dan akhirnya beberapa calon mahasiswa memberikan klarifikasi bahwa mereka sama sekali tidak merasa membeli hasil tes PCR palsu karena tidak dimintai uang untuk biaya PCR.
“Saya tidak tau kalau hasil tes PCR itu palsu dan saya tidak merasa membeli hasil tes PCR karna kami tidak dimintai uang untuk itu” kata Selin dan di benarkan oleh 8 orang teman lainny saat diwawancara, Jum’at (27/8/2021).
Pemberlakuan aturan PPKM yang terus diperpanjang waktunya membuat masyarakat semakin kesulitan dalam melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidup ditengan pandemi Covid-19 yang melanda kita saat ini. Pemerintah seakan menganggap tidak ada masalah dimasyarakat sehingga menerapkan aturan yang dinilai menyulitkan masyarakat. Bukan saja berobat, bahkan untuk kesehatan saja harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit nilainya.
Jika memang Pemerintah benar-benar serius dalam menangani Virus Covid-19 ini, maka berlakukan karantina secara total sesuai dengan ketentuan undang-undang karantina yang telah dibuat sehingga tidak ada lagi orang yang berkerumun.