Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Legislator PKB: Minta Bank Himbara Percepat Penyaluran PKH di Kab Bantang

September 09, 2021 | September 09, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-09-09T09:45:24Z

kunjungan kerja MF Nurhuda Y Anggota Komisi VIII DPR RI spesifik (kunsfik) di Pendopo Kabupaten Batang Jawa Tengah 9/9/2021

Bantang - Komisi VIII DPR RI meminta kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang menjadi pihak ketiga penyalur bantuan dari Kemensos untuk segera salurkan bantuan.


Hal ini disampaikan MF Nurhuda Y Anggota Komisi VIII DPR RI dalam kunjungan kerja spesifik (kunsfik) di Pendopo Kabupaten Batang Jawa Tengah (9/9). Kunjungan kerja ini dilakukan dalam rangka tugas pengawasan terhadap program-program pemerintah.


“Kami perlu cek langsung merespon berbagai keluhan di lapangan. Didapatkan data bahwa ada sekitar 1.700an penerima PKH di Kabupaten Batang gagal salur. Kami minta kepada Bank Himbara agar segera selesaikan dalam waktu cepat”ungkap MF Nurhuda Y Anggota Komisi VIII DPR RI, Kamis 9/9/2021


Kunjungan kerja ini diterima oleh Bupati Batang di Pendopo Kabupaten. Turut hadiri pula Dirjen Pemberdayaan Fakir Miskin dan Dirjen Perlindungan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Bank Himbara dan stekeholder terkait.


Dalam proses penyalurannya, Himbara juga dinilai lambat karena sampai saat ini proses penyaluran bantuan di Kabupaten Batang mencapai 92% dengan dalih ada hambatan di lapangan. Nurhuda meminta agar himbara segera menyalurkan 100%.


"Saya meminta ke Himbara agar segera menyalurkan kekurangan 8% bantuan PKH, ini menyangkut warga miskin yang membutuhkan. Program tersebut menjadi hak masyarakat yang kurang mampu. Maka harus segera disalurkan". Lanjutnya


Merespon Hal tersebut, perwakilan Himbara yang hadir menyampaikan bahwa jumlah 8% masih dalam proses dan akan direalisasikan bulan ini.


"Kami segera realisasikan penyaluran bantuan PKH, akhir bulan September 8 persen sudah tersalurkan sehingga bulan ini  penyaluran PKH bisa mencapai 100%". Kata Anggota Himbara


Nurhuda juga menyoroti masalah bantuan sosial ini terjadi hampir di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, yang masalah utamanya adalah tidak tepat sasaran akibat dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang kurang sinkron. 


“Masalah yang sering muncul adalah tidak tepat sasaran, gagal salur yang sumber utamanya adalah data yang tidak sinkron”, demikian kata pria yang menjadi wakil dari Dapil Jateng X ini.


Nurhuda berharap agar sinkronisasi data dilakukan terus-menerus dengan melibatkan struktur pemerintah yang paling bawah seperti Kepala Desa, RT/RW agar progam PKH bisa tepat sasaran. Sinkronisasi juga perlu dipertemukan langsung antara Kementerian Sosial, Himbara, PT Pos dan Pemda.

×
Berita Terbaru Update