Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Polri Disusupi Politik Praktis, GPK Desak Kapolri Bersikap

September 06, 2021 | September 06, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-09-06T06:46:39Z

Foto: Abdullah Kelrey, Ketua Umum Gerakan Pemerhati Kepolisian (GPK - RI)

Jakarta - Ketua Umum Gerakan Pemerhati Kepolisian (GPK - RI) Abdullah Kelrey, menyikapi Persoalan yang terjadi di tubuh institusi kepolisian, terkait dengan nama kabaintelkam Mabes Polri Komjen Pol Paulus Waterpauw, sebagai calon wakil gubernur (cawagub) yang di perkenalkan oleh ketua umum partai golkar Airlangga Hartarto.


"Ketua umum partai golongan karya dengan memperkenalkan nama kabaintelkan polri sebagai calon wakil gubernur papua sama halnya melakukan manuver untuk kepentigan politiknya di pilpres 2024, Ujar Kelrey melalui siaran persnya, jakarta (6/09/2021).


Selain itu kelrey menyayangkan sikap airlangga yang seakan - akan masuk kedalam tubuh mabes polri untuk merusak citra polri yang saat ini baik di masyarakat.


"Sikap airlangga yang memperkenalkan kabaintelkan kepada warga papua saat vaksinasi itu sama halnya memberikan lampu hijau kepada Kabaintelkan, sedangkan kita tahu bahwa pak paulus ini masih menjabat sebagai orang nomor satu di intelkam mabes polri, ini sama halnya Ketua umum partai Golkar masuk kedalam institusi polri merusak citra polri dari dalam, tegas Kelrey.


Pria yang akrab disapa Rey itu pun meminta kepada Kapolri segera mengambil sikap terkait dengan persoalan tersebut. "Ini bisa merusak nama besar institusi POLRI" nantinya orang menuduh bahwa, polisi berpolitik praktis, padahal kita tahu bahwa, tugas polisi jelas.


"Untuk itu kami dari Gerakan Pemerhati Kepolisian (GPK) berikan waktu kepada Bapak Kapolri dalam waktu 1 X 24 jam menyikapi persoalan tersebut, ini persoalan citra polri jangan sampai dengan manuver airlangga untuk kepentingan pribadi dan politik praktisnya citra polri ternodai," lanjut Rey.


Rey juga akan memberikan warning kepada Ketua Umum Partai Golar itu, untuk tidak merusak citra polri, " Mas Airlangga jangan sekali - kali punya kepentingan politik lalu melibatkan institusi polri demi memuluskan kepentingan yang akhirnya merusak citra polri, tutup Rey.

×
Berita Terbaru Update