Foto: Ketua Umum Gerakan Pemuda Mahasiswa Indonesia (GPMI), Umar Wala,.SM terus mendukung dan mengapresiasi kinerja Densus 88 Antiteror, pada Rabu 09/10/2021 |
Jakarta - Ketua Umum Gerakan Pemuda Mahasiswa Indonesia (GPMI), Umar Wala,.SM terus mendukung dan mengapresiasi kinerja Densus 88 Antiteror dalam menumpas jaringan terorisme di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu disampaikan Umar menyusul adanya pernyataan salah seorang anggota DPR-RI yang meminta agar Densus 88 dibubarkan.
Menurut Umar, salah satu fungsi DPR melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan APBN, fungsi ini berkaitan dengan upaya untuk memastikan pelaksanaan keputusan politik yang telah diambil tidak menyimpang dari arah dan tujuan yang telah ditetapkan.
“Oleh karena itu, cuitan salah satu anggota DPR Fadli Zon terkait pembubaran Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri sama skali tidak berdasar dan hanya sebagai bualan belaka, seharusnya sebagai anggota DPR yang notabene wakil rakyat ini memberi solusi agar rakyat merasa aman dari pengaruh dan tindakan terorisme yang sangat meresahkan rakyat. mengingat persoalan teroris masih jadi ancaman nyata maka perlu ditangani secara sistematis,” jelas Umar, Rabu 09/10/2021
Lanjut Umar, jika dalam implementasi di lapangan terjadi kesalahan itu hal wajar karena dalam penanganan kasus seperti ini. Seharusnya sebagai warga negara kita mengapresiasi kinerja Densus 88 antiteror.
Umar pun menyebutkan, "Selama ini kinerja Mabes Polri mendapat apresiasi dari lembaga-lembaga manapaun, termasuk Gerakan Pemuda Mahasiswa Indonesia (GPMI) yang terus memberikan support atas kerja-kerja profesional aparat Densus 88 dalam memberantas aksi-aksi terorisme di Indoensia".ungkapnya
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri merespons cuitan anggota Komisi I DPR, Fadli Zon di akun Twitternya. Politikus Partai Gerindra itu meminta agar Densus 88 dibubarkan.
Untuk diketahui, Fadli Zon dalam cuitannya mengkritik narasi yang disampaikan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terkait terorisme di Indonesia. Dia bahkan meminta agar Densus 88 dibubarkan.
“Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia. Dunia sdh berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja,” kicau Fadli Zon di akun Twitternya.