BULA - Jembatan kayu yang menjadi akses utama warga di Desa Administratif Karay Kecamatn Teluk Waru Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) rusak parah. Warga pun waswas saat melintas karena ihktiar kendaraan roda empat maupun roda dua terperosok.
Kepala Pemuda Karay Arey Ever mengatakan, jembatan itu menjadi penghubung Desa Karay ke Desa Waru dan tidak ada akses jalan lain, jika dibiarkan tentu aktifitas masyarakat lumpuh, baik penguna kendaraan roda empat, roda dua maupun pejalan kaki
" Kondisi tiga jembatan di kampung kami jika dibiarkan tentu ambruk total, sehingga tentu warga di desa kami terhambat saat beraktifitas, karena satu satunya akses ke waru hanya melewati jalan tersebut, padahal tiga jembatan ini panjang dan lebar kurang lebih 3-4m, namun puluhan tahun masi saja menggunakan dasar dengan kayu". Pungkasn Arey kepada media ini. Jumat 02/23
Kendati demikian dirinya meminta kepada pemerintah Desa jika Dana Desa (DD) tidak mampu membangun secara parmanen selaku pimpinan lakukan koordinasi dengan pemerintah Kecamatan, Pemda dan DPRD agar bisa diperhatikan persoalan Rakyat saat ini khususnya soal infrastruktur jembatan
" kapasitas saya selaku Kepala Pemuda di Negari tercinta ini tentu saya tidak bisa berbuat lebih, menurut saya jika pimpinan di Desa kami tidak mampu membangun tiga jembatan ini dengan Post Dana Desa (DD) ada perwakilan Rakyat 9 (sembilan) orang pada dapil 1 (satu). Ada juga perwakilan 3 (tiga) orang DPR Prov. Saran saya jika nanti ada koordinasi bersama mereka lalu tidak dihiraukan, maka ini menjadi cacatak buruk untuk mereka selaku perwakilan Rakyat" Tegas Ketua.
Selain lakukan koordinasi dengan pemerintah Daerah dan DPRD/ Provinsi, ada juga pengusaha kayu belu hitam yang beropersasi cukup lama di Negeri ini
"Pak Karteker harus tegas, kepada para Bos pengusaha kayu belu hitam untuk megatasi jembatan yang sesaat lagi Ambruk. Hasil yang begitu banyak digarap dari Negeri kita, cuman soal jembatan berukuran 3-4m tidak bisa dibangun?
Bila perlu suruh mereka bangun jembatan biton". Tutup Ever".