![]() |
Sekretaris Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur, Drs Jafar Kwairumaratu saat menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina. |
BULA - Sekretaris Daerah (SEKDA) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Drs. Djafar Kwairumaratu saat bertindak selaku Inspektur Upacara pada perayaan hari sumpah pemuda ke-95 tahun 2023, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemuda yang pada tanggal 28 Oktober 1928 telah mendeklarasikan sumpah pemuda.
"Mewakili Pemerintah Daerah dan seluruh masyaratak SBT kami mengucapkan terimaksih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada tokoh pemuda tahun 1928 yang telah mendeklarisasikan sumpah pemuda," Sebut Kwairumaratu dalam. Pidatonya.
Upacara yang berlasung di halaman kantor Bupati pada, Sabtu (28/10) pukul 09-00 WIT Juga dihadiri unsur Forkopimda, Pimpinan OPD dalam lingkup Pemkab SBT, OKP/i serta para pelajar tingkat SMA-MA.
Usai menggelar upacara, Sekda mewakili Pemda SBT dan Badan Amil Zakat SBT menyalurkan bantuan kemanusian untuk warga Negara palestina sebesar Rp100.100.000.
Ini sebagai bentuk rasa kemanusiaan Pemda SBT dan seluruh rakyat SBT atas kondisi yang terjadi sampai hari ini di Palestina, dimana banyak korban yang berjatuhan akibat perang yang dilakukan oleh zionis israel kepada warga Gaza Palestina. Seperti yang dikabarkan oleh para analis bawa perang ini akan berlangsung lama.
Menurut sejarawan Palestina dan alumnus doktoral dari Universitas Princeton, Zachary Foster mengatakan skala kekerasan terhadap warga Palestina apabila dibandingkan dengan serangan sebelumnya terhadap Gaza pada tahun 2008 dan 2014 sangatlah mengejutkan.
Pada tahun 2008, 1.385 warga Palestina terbunuh dalam 22 hari, sedangkan pada tahun 2014, pemboman 50 hari Israel menewaskan 2.251 warga Palestina, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.
Dalam jangka waktu lima hari setelah tanggal 7 Oktober, Israel menjatuhkan lebih dari 6.000 bom di wilayah padat penduduk tersebut. Ini lebih banyak dibandingkan yang dilakukan dalam 50 hari pada tahun 2014.
Jumlah korban tewas di Gaza akibat konflik yang terjadi pada hari ke-20 ini jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Sebelumnya, Israel menargetkan bangunan-bangunan tertentu yang membiarkan bangunan di sekitarnya tetap utuh, sedangkan sekarang Israel telah meratakan seluruh jalan dan lingkungan sekitar menurut penuturan Foster.
"(Tiidak ada) upaya apa pun untuk membedakan antara personel militer dan sipil," ungkapnya.
Pengepungan Total Terhadap Gaza Melalui Pemutusan Pasokan Jadi Hal Baru Pengepungan total terhadap Gaza melalui pemutusan pasokan makanan, air dan listrik yang berlangsung selama konflik ini pada dasarnya juga merupakan hal baru. Foster mencatat politisi dan pakar Israel yang telah menyatakan niat melakukan genoside sejak peristiwa 7 Oktober - yang juga belum pernah terjadi sebelumnya, setidaknya 24 orang pada tanggal 20 Oktober.
Yang pada akhirnya kebutuhan dasar rakyat Gaza Palestina menjadi tidak terpenuhi, seperti obat-obatan, makanan, air bersih tempat tinggal dan lain-lain. Sehingga itu, kita perlu membantu untuk memulihkan situasi yang terjadi di Gaza, apa yang dilakukan oleh Pemda SBT adalah satu bentuk implementasi dari nilai dasar pancasila dan Undang-undang, Bahwa penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaa dan pri keadilan. (EVA).