![]() |
Penyerahan sertifikat dan Piagam kepada Sekolah intervensi BPOM |
BULA - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Ambon menyelenggarakan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program prioritas Nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (Germas SAPA) yang meliputi Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) , Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas dan Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS) yang diselenggarakan Di Hotel Mutiara Bula Seram Bagian Timur, Maluku, Kamis (2/11/23).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah, Muhamad Safri Rumain, SE, MM mewakili Bupati Seram Bagian Timur, Abdul Mukti Keliobas dan dihadiri langsung oleh Kepala Balai POM di Ambon, Tamran Ismail, S.Si, MP, juga turut hadir Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdangan, Adam Rumbalifar, S.Pd, M.Pd,. Sekretaris Bappeda Idris Boufakar, S.Pd, M.Pd, Sekretaris Dinas PTSP M. Basyar Rumalean, S.Ip, M.Si., PKK SBT, Para Kepala Desa, Kepala Sekolah dan Kader Keamanan Pangan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kemajuan dan dampak pelaksanaan program, serta memastikan program yang telah direncanakan berjalan dengan baik. Dengan mengetahui kemajuan dan capaian target serta kendala pelaksanaan, maka diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan perbaikan pada program dalam rangka intervensi keamanan pangan di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Pada program GKPD, BPOM di Ambon telah melakukan intervensi terhadap 3 (tiga) desa yaitu Desa Wailola, Desa Sesar dan Deaa Engglaas Kecamatan Bula Kabupaten SBT. Selanjutnya program pasar aman bebas dari bahan berbahaya, intervensi dilakukan terhadap Pasar Gumumae, Kab. SBT, Sedangkan pada program PJAS, intervensi dilakukan terhadap 13 sekolah SD, SMP dan SMA yang tersebar di Kabupaten SBT.
Kepala BPOM di Ambon, Tamran Ismail, S.Si, MP menyebutkan 13 sekolah yang di Intervensi ini merupakan sekolah yang mendapatkan Sertifikat dan Piagam Penghargaan sebagai kader Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah yang aman, sehat dan higenis, dari ke13 sekolah tersebut yang keluar sebagai pemenang pertama dengan perolehan nilai 88 point adalah SMP Negeri 40 Seram Bagian Timur.
"Alhamdulillah dari hasil penilaian sesuai standar ukur, maka kami tetapkan 13 sekolah yang ada di SBT ini sebagai sekolah yang diintevensi karena memenuhi syarat sekolah yang aman, sehat dan higenis dalam pengawasan keamanan pangan jajanan anak" Ungkap Tamrin Ismail
Selanjutnya ia berharap agar Guru sekolah dapat meningkatkan peran besar dalam mengontrol kantin sekolah sehingga dapat menyajikan mutu gizi dan Keamanan produk makanan yang dikonsumsi oleh para siswa.
"Peran kantin ini sangat besar untuk meingkatkan mutu gizi Keamanan dari produk yang akan dikonsumsi oleh para siswa" Harapnya.
Kepala SMP Negeri 40 Seram Bagian Timur Rahma Kafara, S. Pd saat ditemui di sela-sela kegiatan monev pangan mengaku kaget dengan hasil yang dicapai, dirinya tak menyangka akan mendapatkan Sertifikat dengan peringkat 1 dari 13 sekolah diintervensi BPOM di Ambon.
"Alhamdulillah wasyukurillah, tdk di sangka-sangka SMP Negeri 40 Seram Bagian Timur bisa mendapat peringkat 1 dengan jumlah Nilai 88 dari Balai POM terkait dengan Pangan dan jajanan sehat, Masalahnya kami tidak memiliki kantin yang permanen yang sama degan sekolah lain, di sekolah kami memilii 3 buah gajebo, satunya kami jadikan sebagai kantin sehat" Akuinya.
Dirinya menyampaikan rasa syukur sekaligus ucapan terimakaaih kepada BPOM di Ambon atas penilaian yang objektif sesuai kriteria yang ditetapkan
"Trimakasi kami ucapakan kepada Balai POM di Ambon atas penilaiannya yang begitu objektif sesuai dgn kriteria yg sudah ditetapkan oleh Balai" Terangnya.
Piagam dan sertifikat level 1 tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Balai BPOM di Ambon dan Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kab. SBT kepada 13 Sekolah diintervensi bertempat di Hotel Mutiara Bula. (TRA).