![]() |
Hutan mangrove pulau kwamor kecamatan Seram timur Kabupaten Seram Bagian Timur. |
ALFATIHNET.CO.ID - BULA, 22 Februari 2024 – Hutan mangrove di tiga pulau di Kecamatan Seram Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, dipandang memiliki potensi besar sebagai kawasan ekowisata dan pusat penelitian alam. Pusat Riset Laut Dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyoroti kelestarian mangrove di Pulau Kwamor, Keffing, dan Geser yang tumbuh dengan alami dan rimbun sebagai peluang besar yang belum banyak dimanfaatkan.
Menurut Daniel D Pelasula, Perekayasa Ahli Madya dari BRIN, wilayah mangrove di Pulau Kwamor mencakup area seluas hampir 3.975 hektare, sementara di Pulau Keffing dan Geser, vegetasi mangrove mencapai lebih dari 10 hektare. Observasi mereka menemukan setidaknya 26 jenis mangrove yang hidup subur di sini, termasuk jenis sejati seperti Rhizophora Stylosa dan Sonneratia alba, serta jenis-jenis asosiasi lainnya seperti Ipomea pes-caprae dan Casuarina equisetifolia.
“Ekosistem mangrove yang alami ini menyuguhkan keindahan yang luar biasa, di mana jalur alaminya dapat dilalui oleh perahu kecil atau speed boat. Ini tentunya dapat menjadi daya tarik ekowisata bagi wisatawan yang ingin menjelajah keindahan alam,” ujar Daniel.
Selain potensi wisata, BRIN juga melihat peluang besar dalam pengembangan pusat studi mangrove di Pulau Geser sebagai sarana edukasi bagi pengunjung dan peneliti. Daniel juga mengusulkan pembuatan kolam sentuh atau touch pool sebagai fasilitas interaktif bagi wisatawan, di mana mereka dapat berinteraksi langsung dengan fauna mangrove seperti kepiting, ikan, dan moluska dalam habitat yang didesain menyerupai alam asli.
“Dengan kelestarian mangrove ini, kami optimis ekowisata bisa tumbuh sambil tetap mendukung ekonomi masyarakat sekitar secara berkelanjutan,” tambahnya.