![]() |
Salah satu spot wisata yang ada di Kabupaten Seram Bagian Timur |
BULA, ALFATIHNET.COM - Kecamatan Seram Timur, khususnya kawasan ibu kota Geser dan sekitarnya, termasuk Pulau Keffing, Pulau Kwamor, Pulau Karang, dan Gosong Pasir, memiliki berbagai potensi wisata yang masih belum tergarap secara maksimal. Meskipun kaya akan sumber daya alam, kawasan ini masih terbilang "tertidur" dan belum mendapatkan perhatian penuh dalam pengembangan sektor pariwisata.
Pulau Geser, yang dikenal sebagai pulau terapung di tengah Laut Banda, memegang peranan penting dalam sejarah Maluku. Sejak zaman Kerajaan Majapahit yang mencoba menaklukkan Kerajaan Seram, hingga masa-masa penjajahan bangsa Portugis dan VOC, Geser telah menjadi saksi sejarah yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah Indonesia. Posisi strategisnya menjadikannya sebagai jalur perdagangan utama di wilayah Seram Timur, Maluku Tenggara, dan bahkan Raja Ampat, Papua Barat, yang dikenal dengan "segitiga Keffing", sebuah kawasan dengan potensi pengembangan pariwisata yang besar.
Di dekat Pulau Geser, terdapat Pulau Keffing, yang terkenal akan produksi ikan julung-julung kering (Hemiramphus.spp) dan panen laor (Cacing palolo). Fenomena alam yang unik ini menjadi daya tarik tersendiri, karena di Pulau Keffing, laor dapat dipanen setiap bulan, sementara di tempat lain hanya muncul sekali atau dua kali dalam setahun.
Wisata Bawah Laut yang Menakjubkan
Pulau Keffing juga memiliki potensi wisata selam yang luar biasa. Terletak sekitar 400 meter dari pesisir Pantai Pulau Seram, kawasan terumbu karang di sini menawarkan panorama bawah laut yang sangat menakjubkan. Dengan kedalaman mencapai 25 meter, air laut yang jernih hingga 40 meter memberikan peluang bagi para penyelam dan fotografer bawah air untuk menikmati keindahan alam yang masih alami. Berbagai biota laut seperti Gorgonian, Sponge, Crynoid, dan karang Tubastrea foulknari menciptakan pemandangan yang sangat artistik.
Selain itu, ada pula Pulau Karang, yang berjarak sekitar satu kilometer dari Geser, yang dikenal oleh warga lokal dengan nama “Bas Buru”. Pulau karang ini terbentuk secara alami dari patahan-patahan karang mati akibat gelombang ombak. Dengan birunya laut yang membungkus pulau ini, tempat ini kini menjadi tujuan wisata populer untuk berbagai aktivitas seperti snorkeling, diving, memancing, dan menikmati matahari terbenam.
Keanekaragaman Mangrove dan Ekowisata
Selain potensi wisata laut, wilayah Seram Timur juga memiliki kekayaan alam berupa ekosistem mangrove yang sangat berharga. Di Pulau Keffing, Kwamor, dan Geser, terdapat kawasan mangrove yang belum banyak dijamah untuk dikembangkan menjadi ekowisata. Menurut data, Pulau Keffing memiliki sekitar 10,68 hektar kawasan mangrove, dengan 6 jenis mangrove yang ditemukan. Potensi ekosistem mangrove ini menawarkan peluang bagi pengembangan ekowisata yang memadukan alam dan pelestarian lingkungan.
Untuk mendukung pengembangan pariwisata, salah satu ide yang diusulkan adalah pembangunan fasilitas seperti Mangrove Information Center (MIC), jembatan kayu, dan kolam sentuh untuk pengunjung berinteraksi dengan fauna hutan mangrove. Fasilitas lainnya seperti warung makan ikan bakar, pondok peristirahatan, dan area untuk snorkeling dan memancing juga dapat meningkatkan pengalaman wisatawan.
Akses dan Fasilitas Pendukung
Untuk mencapai kawasan wisata di Pulau Geser, pengunjung dapat menggunakan pesawat Trigana Air yang terhubung dengan Ambon dan Bula, atau kapal laut yang melayani rute Ambon-Geser. Di sekitar Pulau Geser juga tersedia penginapan dengan kapasitas kamar yang bervariasi dan layanan listrik serta internet yang memadai.
Produk Lokal yang Menarik
Selain keindahan alam, wisatawan yang berkunjung ke Geser dapat membawa pulang berbagai oleh-oleh khas daerah ini, seperti ikan julung-julung kering, kopi Hatelas, abon ikan, keripik keladi, hingga minyak kelapa murni yang terkenal karena khasiatnya dalam menjaga kekebalan tubuh.
Dengan segala potensi yang dimiliki, sudah saatnya Pemerintah dan investor lebih memperhatikan pengembangan pariwisata di kawasan ini, agar potensi alam yang melimpah bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan dan dikenal lebih luas, menjadikan Geser dan sekitarnya sebagai destinasi wisata dunia yang patut diperhitungkan. (ARA).