Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pedagang Pasar Baru Mardika Mengeluh Tidak Mendapat Lapak, GPI dan KAMMI Bentuk Tim Pencari Fakta

Juni 15, 2024 | Juni 15, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-15T07:34:24Z

Flayer, GPI dan KAMMI Maluku bentuk Tim Pencari Fakta Polemik Pasar Mardika Ambon


AMBON – Gerakan Pemuda IsIam Maluku (GPI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) telah Membentuk Tim Pencari Fakta Terhadap Polemik Pasar Mardika pada Kamis 13/06/24. 


Pada Kesempatan ini Ketua KAMMI Maluku Amin Fidmatan menyampaikan bahwa Tim Pencari Fakta pada Polemik Pasar Mardika yang merupakan gabungan dari dua organisasi ini langsung meninjau lokasi pembongkaran di pasar tersebut. Pada kesempatan tersebut Tim pencari fakta menemukan beberapa kejanggalan seperti:


1.Masih banyak sekali pedang yang belum mendapatkan lapak untuk berjualan di dalam Gedung Baru Pasar Mardika.


2 . Manajemen Pemerintah Kota Ambon dan Pemerintah Provinsi Maluku harus lebih baik lagi dalam masalah penataan tempat para pedagang, karena ada yang sudah didalam gedung dan ada yang memilih untuk keluar dan dengan sengaja berjualan diluar, hal ini dikarenakan mereka merasa penjualannya selama seminggu tidak kaku banyak.


3. Masyarakat yang lebih memilih belanja diluar dikarenakan uang pendaftaran sebesar Rp.600.000 tidak sejalan dengan keuntungan didalam gedung.


Ditempat yang berbeda, Mustakim Rumasukun Selaku Ketua GPI MALUKU juga juga menegaskan bahwa tidak ada etikad baik dari pemerintah setempat sebagai pengelola dalam melakukan pengawasan dan verifikasi data secara langsung ke lapangan guna memastikan bahwa pedagang itu betul-betul sudah terdata dan punya lapak. 


“sebab saya mendengar langsung dari beberapa pedagang bahwa ada satu orang yang bisa mendapatkan lapak sampai dua lapak bahkan lebih dan ada yang punya toko besar diluar juga mendapatkan bagian lapak”Ujarnya. 


Polemik Pasar Mardika ini belum kunjung selesai padahal sudah banyak aksi oleh pedagang dan sejumlah aktivis bahkan DPRD Provinsi Maluku telah membentuk PANSUS. menagih janji dprd yang belum juga menyampaikan hasil koordinasi dengan pemkot ambon terkait masalah tersebut. 


”Pemerintah Kota Ambon dan Proovinsi hanya mau viral-viral di media sosial dan tiktok saja katanya siap menuntaskan persoalan ini padahal tidak ada solusi dan membuat makin polusi”tegasnya 


Amin Fidmatan Juga Menegaskan Bahwa Total Pedagang di Terminal A dan B sendiri adalah 315 pedagang, mereka punya kontribusi besar terhadap pendapatan daerah.


 “Pemerintah tolong buatkanlah manajemen yang baik jangan kita diperlakukan tidak manusiawi ada yang berjualan dengan hujan-hujan sambil menggendong bayi .pemerintah hadir itu untuk melayani dan memberikan solusi sebab nilai-nilai pancasila mengandung makna yang lebih dalam” Ujarnya


Pada kesempatan yang sama Ketua Kammi dan GPI Maluku Juga Memborong dagangan Pedagang Sayur , ikan dan petei karena sudah seminggu tidak laku berjualan di dalam gedung. 


Lewat Kesempatan Ini juga Ketua GPI dan Ketua Kammi meminta dengan tegas kepada PJ Gubernur Provinsi Maluku dan PJ Walikota Ambon jika pansus yang sudah dibahas hanya berujung pada rapat-rapat dan omong kosong yang tidak ada dampak terhadap polemik pasar mardika. 


Maka kami usulkan untuk menerima saran bapak kapolda maluku lewat rapat bersama dengan sejumlah opd untuk membentuk Tim Terpadu sehingga mungkin ini solusi tegas dalam menyelesaikan persoalan ini.

×
Berita Terbaru Update