![]() |
Kunjungan Gerakan Nelayan Tani Maluku di Kelompok Tani Air Sakula Ambon. |
AMBON, ALFATIHNET.CO.ID — Ketua Gerakan Nelayan Tani (GERNATA) Provinsi Maluku, Talimuddin Rumaratu, bersama tim melakukan kunjungan lapangan ke kebun Kelompok Tani di Dusun Air Sakula, Negeri Laha, Kota Ambon. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau pertumbuhan tanaman dan mengidentifikasi berbagai kendala yang dihadapi petani, terutama masalah hama daun dan rendahnya kesuburan tanah pada tanaman holtikultura. Selasa (5/10).
Secara umum, tanaman kacang tanah, kacang panjang, singkong, dan jagung tumbuh dengan baik. Namun, tim mencatat adanya serangan hama daun yang cukup serius pada tanaman-tanaman ini, yang ditandai dengan gejala daun berlubang, perubahan warna daun menjadi kuning, dan bercak-bercak putih. Hama-hama seperti ulat daun, kutu daun, dan trips diduga menjadi penyebab utama dari gejala ini, sehingga perlu penanganan khusus agar tidak menurunkan kualitas dan hasil panen.
Sementara itu, tanaman tomat menghadapi tantangan berbeda yang berakibat pada penurunan produktivitas. Kondisi tanah di kebun ini dianggap kurang optimal untuk tomat, yang memang membutuhkan tanah dengan nutrisi tinggi, terutama kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium. Selain itu, pH tanah yang kurang sesuai juga turut berkontribusi pada rendahnya hasil panen tomat di lahan tersebut.
Ketua GERNATA Maluku, Talimuddin Rumaratu, menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti permasalahan yang ditemukan di lapangan. "Kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menyampaikan permasalahan yang ditemukan," ujarnya.
Dalam kunjungan ini, tim GERNATA memberikan sejumlah solusi untuk membantu petani mengatasi kendala yang ada. Untuk pengendalian hama daun, tim merekomendasikan pemanfaatan pestisida nabati berbahan alami seperti bawang putih dan cabai sebagai pilihan yang lebih aman dan ramah lingkungan. Jika populasi hama terus meningkat, penggunaan insektisida kimia dapat dipertimbangkan dengan dosis yang sesuai. Selain itu, penerapan rotasi tanaman disarankan guna mencegah hama menjadi adaptif pada satu jenis tanaman.
Untuk meningkatkan kesuburan tanah, tim GERNATA menyarankan pengecekan pH tanah serta pemberian kapur pertanian atau dolomit jika tanah terlalu asam atau basa. Petani juga dianjurkan menggunakan pupuk kompos atau pupuk organik yang kaya nutrisi. Selain itu, pengolahan tanah yang baik untuk memperbaiki aerasi dan kelembaban diharapkan mampu mendukung pertumbuhan tomat dan meningkatkan produktivitasnya.
Lebih lanjut, Rumaratu menekankan pentingnya edukasi bagi para petani agar mereka semakin memahami metode tanam yang efektif dan perlakuan terhadap tanaman yang tepat. "Memang perlu dilakukan edukasi juga kepada petani soal cara tanam dan perlakuan kepada tanaman, agar hasil produksi bisa maksimal," tambahnya.
GERNATA Maluku berharap, melalui solusi yang diberikan, kelompok tani di Dusun Air Sakula dapat melakukan pemantauan berkala untuk menjaga kondisi tanaman mereka. Diharapkan, penggunaan metode pengendalian hama yang ramah lingkungan serta penerapan pemupukan berimbang mampu meningkatkan hasil produksi yang berkelanjutan dan kesejahteraan petani setempat. (FRA).